Tradisi Batuyang Maulid Masyarakat Samba Bakumpai

Radisi Batuyang Maulid Samba Bakumpai Community

Authors

DOI:

https://doi.org/10.33084/anterior.v20i1.1553

Keywords:

Samba Bakumpai, Batuyang Maulid, Tradisi

Abstract

Perayaan Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. telah menjadi tradisi yang melekat bagi masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali masyarakat Desa Samba Bakumpai Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah yang dikenal dengan Batuyang Maulid. Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan kajian historis, makna serta relevasi perayaan Batuyang Maulid pada masyarakat Desa Samba Bakumpai. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang terdiri dari prosedur, teknik pengumpulan serta analisis data yang memuat setiap unsur sumber data penelitian yang menghasilkan gambaran mengenai keberadaan tradisi Batuyang Maulid dalam masyarakat Desa Samba Bakumpai. Tradisi Batuyang Maulid adalah tradisi yang telah mengakar di adat islam masyarakat Desa Samba Bakumpai yang berasal dari perpaduan budaya islam dan hindu. Pelaksanaan perayaan Batuyang  Maulid dilakukan dengan mengayun anak-anak dalam sebuah ayunan yang telah dihiasi dengan bermacam bunga, janur daun kelapa serta pinduduk. Setiap barang yang digunakan memiliki makna dan harapan untuk anak yang diayun, seperti Janur yang berbentuk ular lidi memiliki makna kebersihan, anak yang diayun diharapkan nantinya menyukai kebersihan, baik kebersihan diri mapun hatinya. Janur yang berbentuk bunga dan burung memiliki makna kebesaran, anak yang diayun diharapkan menjadi orang besar di kemudian hari nanti. Kemudian Bunga, buah, serta uang yang dijadikan hiasan juga memiliki makna, yaitu kejayaan. Tradisi Batuyang Maulid juga menggambarkan makna kehidupan masyarakat Desa Samba Bakumpai yang selalu mencerminkan sikap gotong royong, kekeluargaan, saling menghormati dan menjaga toleransi sesama warga Desa Samba Bakumpai.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Theresia Dessy Wardani, FKIP Universitas PGRI Palangka Raya

Satriya Nugraha, Fakultas Hukum Universitas PGRI Palangka Raya

References

Asbihani, A. (2017, Oktober). Eksistensi Tradisi Mandi Safar di Desa Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 4(2), 1-14.
Endaswara, S. (2011). Metodologi Penelitian Sosiologi Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Koentjaraningrat. (2000). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mansyur, Z. (2005). Tradisi Maulid Nabi Dalam Masyarakat Sasak. Ulumuna, 9(1), 90-103.
Nadia, Z. (2011). Tradisi Maulid pada Masyarakat Mlangi Yogyakarta. Esensia:Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 12(2), 367-384.
Ricklefs, M. C. (2016). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Sunarwinadi, I. (1990). Komunikasi antar Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia.

Downloads

Published

2020-12-07

How to Cite

Wardani, T. D., & Nugraha, S. (2020). Tradisi Batuyang Maulid Masyarakat Samba Bakumpai: Radisi Batuyang Maulid Samba Bakumpai Community. Anterior Jurnal, 20(1), 96–101. https://doi.org/10.33084/anterior.v20i1.1553

Most read articles by the same author(s)