Makna Ritual Manajah Antang Bagi Kehidupan Masyarakat Dayak Katingan di Kasongan

The Meaning of the Manajah Antang Ritual for the Life of the Dayak Katingan Community in Kasongan

Authors

  • Sumiatie Sumiatie Universitas PGRI Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.33084/anterior.v20i2.1669

Keywords:

Makna, Ritual, Manajah Antang

Abstract

Kalimantan Tengah yang didiami oleh berbagai suku, seperti suku Dayak ngaju Ma'anyan, Lawangan, Dusun dan sebagainya yang mempunyai keanekaragaman adat istiadat, tradisi dan budaya yang merupakan cerminan dari kekayaan daerah Kalimantan Tengah. Adapun suku yang dibicarakaan dalam penelitian ini adalah suku Dayak Katingan, Kebanyakan dari suku ini mendiami sungai Katingan (Mandawai) dan sebagian besar masih memeluk agama Kaharingan, dengan salah satu tradisinya yaitu Upacara Adat Tradisional Manajah Antang. Upacara tradisional ini merupakan upacara yang sifatnya turun temurun dengan mengundang antang tajahan. Menurut kepercayaan Dayak Katingan, antang tajahan berbeda dengan burung antang biasa, dimana antang tajahan tersebut memiliki kesaktian yang dapat memberi petunjuk atau pertanda dan pertolongan kepada manusia. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendriskripsikan  makna  Ritual  Manajah Antang bagi kehidupan masyarakat Dayak Katingan di  Kasongan Kabupaten Katingan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dalam bentuk kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa observasi partisipasi atau pengamatan terlibat serta komunikasi langsung dalam bentuk wawancara. Berdasarkan hasil analisa dan interprestasi bahwa tujuan penyelenggaraan Upacara Adat tradisional Manajah Antang di anggap mengandung makna untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat, dapat menimbulkan rasa aman, bisa memberikan petunjuk , dapat membawa keselamatan bagi yang melakukan perjalanan jauh sehingga sampai ketujuan, dapat meningkatkan kehidupan sosial masyarakat, serta dapat memberikan penghidupan yang lebih layak dalam membuka lahan bagi masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Sumiatie Sumiatie, Universitas PGRI Palangka Raya

References

-Batuallo, Salmon. 2015. Peranan Nilai Budaya Masyarakat Dayak Ngaju dalam Memelihara Lingkungan Di Provinsi Kalimnatan Tengah. Palangka Raya: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah.
Dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Tengah. 2007. Upacara Tradisional Daerah Kalimantan Tengah Bagian I. Palangka Raya: CV Primal Indah
Hubberman, Michael dan Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
BPS Katingan. 2017. Kabupaten Katingan Dalam Angka
Kerukunan Keluarga Dayak Kalteng (KKD-KT) dan Dinas Pendidikan Kebudayaan Prov. Kalimantan Tengah. 2008. Upon Ajar Bahasa Dayak Ngaju.
Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.
Rampai, D. Kiwok.1984. Upacara Tradisional Dalam Kaitannya Dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan Daerah Kalimantan Tengah. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Galia Indonesia
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sekretaris Negara. 1988. Garis-Garis Besar Haluan Negara
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Tjilik Riwut. 2007. Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan. Yogjakarta: NR Publishing

Downloads

Published

2021-04-29

How to Cite

Sumiatie, S. (2021). Makna Ritual Manajah Antang Bagi Kehidupan Masyarakat Dayak Katingan di Kasongan: The Meaning of the Manajah Antang Ritual for the Life of the Dayak Katingan Community in Kasongan. Anterior Jurnal, 20(2), 64–75. https://doi.org/10.33084/anterior.v20i2.1669