Pengaruh Waktu pada Penyimpanan Serum untuk Pemeriksaan Kolesterol Total

Effect of Time on Serum Storage for Total Cholesterol Testing

Authors

DOI:

https://doi.org/10.33084/jsm.v1i1.2153

Keywords:

Kolesterol total, Waktu penyimpanan serum

Abstract

Pemeriksaan kolesterol total dianalisis karena merupakan parameter penting untuk memantau kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dan pemeriksaan kolesterol total juga sering dilakukan di laboratorium klinik namun tidak pernah dianalisis sebagai bahan penelitian. Pemeriksaan kolesterol dapat dilakukan dengan sampel berupa serum.Serum dapat disimpan untuk penundaan pemeriksaan yang terjadi karena jarak laboratorium dengan tempat pengambilan sampel terlalu jauh sehingga serum harus disimpan dalam lemari pendingin dan juga untuk mengantisipasi adanya komplain hasil pemeriksaan dari pasien dan biasanya di pakai untuk menggulang pemeriksaan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kolesterol total pada serum yang langsung diperiksa dan disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8oCselama 1 minggu.Penelitian ini menggunakan metode exsperimen, yang dilaksanakan di ruang laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Kadar kolesterol total diukur dengan metode (CHOD-PAP) secara enzimatis pada serum yang langsung diperiksa dan disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8oC selama 1 minggu.Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata kadar kolesterol total pada serum yang langsung diperiksa sebesar 147 mg/dl sedangkan yang disimpan dalam lemari pendingin suhu 2-8oC selama 1 minggu sebesar 139 mg/dl. Hal ini menunjukkan tidak terjadi penurunan yang signifikan terhadap kadar kolesteroltotal setelah dilakukan penyimpanan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Champe, Pamela C., Harvey, Richard A., Ferrier, Danise R. 2011. Biokimia Edisi 3. Jakarta: EGC.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Praktice). Jakarta:Departemen Kesehatan.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Praktice). Jakarta: Departemen Kesehatan.
4. Dwi Sulistiani. 2010. Pengaruh Suhu Dan Waktu Simpan Pada Serum Untuk Pemeriksaan Kolesterol Total. http://digilib.unimus.ac.id. Diakses pada tanggal 10/05/2015.
5. Hardjoeno, H. dkk. 2003.Hasil Test Laboratorium Diagnostik. Makasar:Lembaga Penerbitan Universitas Hasanudin.
6. Mark, Dawn B., Marks, Allan D., dan Smith, Colleen MD. (editor). 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta:EGC.
7. Ronny Kountur. 2005. Statistik Praktis. Jakarta: PPM.
8. Sacher, Ronal A dan Mc Pherson, Richard A. (editor). 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 11. Jakarta: EGC.
9. Sadikin, Mohamad. 2001. Biokimia Darah. Jakarta:Widya Medika.
10. Sadikin, Mohamad. 2002. Biokimia Enzim. Jakarta:Widya Medika.
11. Soekijdo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
12. Speicher, Carle., Jack W. Smith. 1996. Pemilihan Uji Laboratorium Yang Efektif. Jakarta:EGC.
13. William F. Ganong. 1995. Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta:EGC.
14. Yekti Mumpuni, Ari Wulandari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Kolesterol. Yogyakarta:Andi.
15. Zulbadar Panil. 2008.Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. Jakarta:EGC

Downloads

Published

2015-08-31

How to Cite

Purbayanti, D. (2015). Pengaruh Waktu pada Penyimpanan Serum untuk Pemeriksaan Kolesterol Total: Effect of Time on Serum Storage for Total Cholesterol Testing. Jurnal Surya Medika (JSM), 1(1), 8–17. https://doi.org/10.33084/jsm.v1i1.2153

Most read articles by the same author(s)